5 Hal yang Harus dipastikan Sebelum Kalian Nikah.

Wednesday, September 23, 2020


Ngomongin Pernikahan Yuuk! Atau tepatnya mengenai berumah tangga.

Guys, nikah merupakah hal Sakral yang gak main-main. Kalau bisa, hanya terjadi sekali seumur hidup. Maksudnya adalah, ketika menikah, pastikan kita siap lahir batin tidak hanya dengan hal yang membahagiakan aja, tapi juga dengan ujian-ujian di dalamnya.

Saya yakin, tidak ada Pernikahan yang sempurna tanpa ujian. Yang ada adalah, bagaimana kita menyikapinya, apakah menjadikan setiap masalah sebagai hambatan kebahagiaan, atau menghadapinya dengan kedewasaan walaupun harus "berdarah-darah".

Setelah menjalani pernikahan selama kurang lebih delapan tahun, ada beberapa hal yang saya catat poin-poinnya, untuk saya share ke kalian semua yang saat ini sedang merencanakan pernikahan. Sebelumnya, saya ucapkan selamat yaaa, semoga lancar hingga hari-H dan rumah tangga kalian selalu dilimpahi kebahagiaan. Amiiin.

Beberapa hal dibawah ini adalah hal yang dulu saya gak bayangin sama sekali, karena saat itu saya dan pasangan berpikir jalani aja dulu. Namun Guys, seandainya waktu dapat diulang kembali, memang saya akan mempersiapkan semuanya lebih matang lagi terutama untuk beberapa hal yang berkaitan erat dengan kondisi kami dan keluarga besar yang tinggal berjauhan.


Sebelum Nikah, Apakah Kalian Sudah Mempersiapkan/Memikirkan Beberapa Hal Berikut Ini?

1. Tinggal dimana Setelah Menikah

Setelah menikah, kalian akan merasakan kesan pertama dari kehidupan Berumah Tangga. Pastikan kesan itu positif supaya menjadi semangat untuk kedepannya. Kenali sedalam mungkin Pasangan dan Keluarga besar dari Pasangan yang (harusnya) akan menjadi Keluarga kita nantinya.

Untuk tempat tinggal, ada beberapa opsi yang bisa disesuaikan dengan kondisi kalian, seperti langsung tinggal di rumah milik kalian sendiri yang sudah dipersiapkan dari sebelum nikah, tinggal ke rumah kontrakan, atau tinggal di rumah Orangtua/Mertua.

(Source : Pixabay - Pexels)

Tidak ada masalah dengan ketiga pilihan diatas, namun sadari dengan plus minusnya, dan kalian harus siap dengan konsekuensi terutama dengan minusnya (kalau yang positifnya sih gak perlu dikhawatirkan, karena pasti akan bikin happy ya).

Guys, karakter Orangtua/Mertua juga beda-beda, maka berusahalah untuk menyesuaikan diri dengan itu dari sebelum kalian menikah. Kedepannya, tentu cerita akan berkembang seiring waktu, hanya kalian masing-masing yang tahu.


2. Setelah Menikah, Apakah Berencana Mempunyai Anak atau Tidak?

Ini sangat penting untuk dipikirkan, karena kehidupan berumah tangga sebelum atau sesudah ada Anak, akan berubah drastis. Perlu kesiapan tidak banyak fisik, namun juga psikis, dan tentu saja finansial.

(Source : Pixabay - Free-Photos)


3. Setelah Menikah, Apakah Istri Akan Bekerja Kantoran, Freelancing, Atau Fokus dengan kegiatan Rumah Tangga?

Ada Istri yang ingin tetap berkarir setelah menikah, ada juga yang ingin fokus dengan kegiatan di rumah. Belakangan, banyak juga Para Istri yang fokus berbisnis di rumah atau freelancing. Nah kalian (atau Pasangan kalian) ada di rencana yang mana?

Ini berkaitan dengan poin 2 juga, keputusan Istri berkarir/berbisnis/stay at Home, akan berpengaruh dengan keputusan mempunyai Anak atau menunda.

(Source : Pixabay - Free-Photos)


4. Setelah Menikah & Mempunyai Anak, Siapa yang Akan Mengurus Anak Kalian?

Seharusnya pertanyaan ini mudah dijawab ya, karena secara logika, Anak yang dilahirkan sudah pasti akan dirawat oleh Ibunya. Namun menjadi cerita berbeda saat si Ibu harus bekerja, masalah siapa yang akan mengasuh Anak akan menjadi polemik tersendiri jika dari awal tidak dipersiapkan dengan matang.

Opsinya adalah, Anak kalian diasuh oleh Kakek/Neneknya baik dari pihak Ibu atau Ayahnya, atau diasuh oleh Pengasuh yang dibayar perbulan, atau dimasukkan ke Daycare yang semakin marak ada dimana-mana terutama di Kota-Kota Besar seperti Jabodetabek.

Kalau si Istri memutuskan untuk Resign supaya bisa fokus mengurus Anak di rumah, maka persiapkan ulang rencana keuangan kalian. Karena income bulanan tentunya akan berubah juga.

(Source : Pixabay - Ratna Fitry)

Harus digarisbawahi bahwa tidak setiap Orangtua/Mertua akan mau atau bisa mengasuh Anak-Anak kita. Alasannya beragam, selain karena fisik mereka yang sudah menua, faktor jarak rumah juga berpengaruh.

Memang ada ya Orangtua yang tidak mau mengasuh Cucunya? Ada aja Guys, alasannya juga beragam jadi gak bisa di"pukul rata" ya. Yang pasti dari sebelum nikah, harus kita sadari bahwa mengurus Anak bukanlah tanggung jawab Kakek/Neneknya. Karenanya, pikirkan sejak awal (opsi dan konsekuensinya).


5. Budgeting untuk Keperluan Rumah, Keluarga, dan Pribadi

Banyak pos-pos keuangan yang akan dihadapi setelah menikah, apalagi jika langsung tinggal terpisah dari Keluarga besar. Banyak hal yang sebelumnya bukan menjadi urusan dan bahan pikiran kita, akan menjadi hal penting untuk dihadapi setiap bulannya, bahkan setiap hari.

(Source : Pixabay - Steve Buissinne https://pixabay.com/photos/coins-calculator-budget-1015125/)

Menikah adalah jalan panjang kita menuju pendewasaan diri juga, alangkah baiknya jika komunikasi dan transparansi dimantapkan sedari awal menikah, terutama masalah finansial. Karena masalah cuan ini gak jarang jadi masalah utama pertengkaran Suami Istri. Budgeting berdua, bikin komitmen mengenai uang pribadi (jika perlu) dan juga untuk pos bulanan lainnya.

Dan Guys, penting banget untuk tahu penghasilan, hutang piutang, dan apa saja yang menjadi tanggungan dari calon Suami/Istri. Karena akan berdampak kepada apa yang dijalani setelah menikah. Intinya keterbukaan ya.

Oke Guys, lima hal ini menjadi hal yang krusial untuk dipastikan dari sebelum menikah. Adakah yang ingin menambahkan poin selanjutnya? boleh share di kolom komentar ya Guys. Thank yooou.



You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar dengan baik TANPA link hidup di kolom komentar. Dan cukup pakai Url blog saja ya teman-teman di ID namanya.

Part Of Author

Part Of Author
Buku Antologi Pertama & Kedua

My Voice Over Here (BTS Dubbing)

Like us on Facebook

Subscribe