KILAS BALIK 2016
2016 masih jadi tahun kerja keras bagi saya dan suami, kami berjuang semaksimal yang kami bisa demi terwujudnya harapan-harapan semenjak kami menikah sekitar empat tahun silam. Beberapa sudah terwujud di tahun ini, namun masih banyak juga yang belum. Banyak yang bilang, manusia, gak akan ada puasnya. Hemm.. gimana menurut kalian?.
Akselerasi hidup adalah salah satu alasan mengapa di akhir 2015 saya memutuskan untuk kembali bekerja. Maklum, menjadi warga Ibukota tidaklah mudah. Sekarang saja, kami sudah "melipir" cantik dengan berdomisili di pinggiran Depok, tapiii.. jarak tempuh Depok - Jakarta setiap hari mulai "membunuh" saya perlahan. Slowly but sure, tubuh ini lelah, kakaaak.
Salah satu yang membuat saya tidak berhenti bersyukur, karena blog "Kacamata Hani" ini sangat berperan signifikan atas pencapaian di tahun ini. Tidak habis pikir bagaimana ceritanya blog yang awalnya saya buat hanya untuk menumpahkan uneg-uneg menjadi salah satu "lumbung padi" yang turut membantu perekonomian keluarga kecil saya. Rejeki tak berkesudahan Allah kirim melalui tangan-tangan para teman dan sahabat di dunia maya, Alhamdulillah.
Saya tahu masih banyak hal yang harus saya pelajari, banyak hal yang harus saya kejar, terutama kualitas keimanan dan Ibadah saya kepada Sang Khalik. Saya banyak diuji di tahun ini, baik dengan kebahagiaan maupun dengan kesedihan, semuanya merupakan "kelas" untuk saya belajar di "Univeritas kehidupan" ini.
2016 juga memberikan saya kesempatan juga untuk menjadi salah satu Admin baru di BRID (Blogger Reporter Indonesia), tantangan baru lagi untuk saya dan teman-teman supaya dapat konsisten mereportase dengan baik dan benar melalui tulisan kita di blog. Menulis untuk menyebarkan informasi yang bermanfaat bagi khalayak ramai yang semakin memanfaatkan kecanggihan teknologi dan makin nyaman berinteraksi di dunia maya. Saya bangga dapat turut belajar dari Senior Blogger Reporter seperti Mas Hazmi dan Teh Ani Berta.
2016 juga memberikan saya kesempatan juga untuk menjadi salah satu Admin baru di BRID (Blogger Reporter Indonesia), tantangan baru lagi untuk saya dan teman-teman supaya dapat konsisten mereportase dengan baik dan benar melalui tulisan kita di blog. Menulis untuk menyebarkan informasi yang bermanfaat bagi khalayak ramai yang semakin memanfaatkan kecanggihan teknologi dan makin nyaman berinteraksi di dunia maya. Saya bangga dapat turut belajar dari Senior Blogger Reporter seperti Mas Hazmi dan Teh Ani Berta.
Btw, di tahun 2016 ini, kondisi kesehatan saya masih naik turun, masih suka tiba-tiba drop karena suka gak nyadar diri kalau badan udah kecapean parah. Sampai dokter minta saya infus Ferritin setiap 4 hari sekali karena Hemoglobin saya tinggal sisa 1. Sempet dijalani, tapi kemudian saya kembali nyerah dengan rutinitas bolak balik Rumah Sakit. Mau sebagus apa RS-nya tetep ajaaa, I hate the hospital.
Di kerjaan, berjalan sangat normal dan fun, kerja di TV banyak suka dukanya, sama lah ya kayak kerja di Perusahaan lain. Kalau ada yang bilang enak karena bisa ketemu artis terus, ngga juga sih ya, kecuali kalau emang kebetulan suka sama si Artisnya, sesekali minta foto bareng paling, haha. But overall, saya menikmati semua jobdesc di kantor.
Di keluarga, Alhamdulillah Alfath tumbuh menjadi anak yang cerdas, lebih bawel dari Mamanya, yang mana itu pertanda baik akan perkembangan otaknya (udah bisa adu argumen juga) di usianya yang 23 februari 2017 nanti menjadi 3 tahun. Secara fisik dia berubah menjadi bujang cilik yang gemesin, kulitnya mulai punya luka-luka "berkat" jatuh mulu kalau main, ukuran kakinya terus nambah besar bikin Mama Papanya belanja sepatu terus, begitupun baju-bajunya yang makin numpuk di lemari. Sejauh ini, saya menjadi salah satu Mama yang berbahagia di dunia. Dan iyesss, perjalanan di dunia "Ibu-ibu" ini juga menjadi "Sekolah" tersendiri bagi saya. Rencana nambah momongan? huuummm, tar ya tanya suami dulu, haha.
RESOLUSI 2017
Tahun baru 2017 hanya tinggal menghitung jam saja, di timeline medsos makin marak status-status dengan hashtag "resolusi". Apakah saya punya resolusi seperti mereka? Pasti!. Diantara semua yang saya ingin wujudkan, beberapa dibawah ini adalah yang paling sering nyelip diantara do'a yang saya panjatkan.
#1 Umroh sekeluarga.
Ini salah satu impian terbesar saya dalam hidup sebelum berhaji. Alasannya tentu tidak harus dijelaskan lagi, saya yakin ini adalah impian semua umat Muslim. Kabulkan Ya Allah, Amiiiin.
#2 Meningkatkan Ibadah Wajib dan Sunah.
Ini juga gak usah dijelasin alasannya. Hani ingin masuk Surgaaaaa. ((Amiiiin))
#3 Pindah rumah.
Tentu, ini menjadi resolusi setiap orang yang sudah berkeluarga. Tinggal di rumah nyaman, strategis, dan yang pasti, rumah sendiri alias tidak jadi "kontraktor" lagi. Saya dan suami berharap, di 2017 nanti kami sudah bisa "ngesot" lagi tinggal ke Jakarta supaya jarak antara rumah ke kantor tidak terlalu jauh. Syukur-syukur langsung kebeli rumah disana yang harganya em-em-an itu. Hummmm. Property business is crazy!!!
#4 Khitan dan sekolahin Alfath.
Berhubung tahun depan Alfath sudah masuk usia 3 tahun, saya berencana sekolahin dia dan pengennya sih dikhitan juga sekalian. Kecepatan? Ngga lah, itu KALAU ALFATH-NYA MAU. Semoga ada rezekinya.
#5 Konsisten Olahaga.
Karena menjaga kesehatan adalah bagian dari kewajiban, dan saya yang selalu malas berolahraga selama ini, sering banget dapat teguranNya dengan cara dikasih sakit. Huhu, semogaaa di 2017 bisa lebih rutin olah badan supaya dapat lebih sehat lagi.
#5 Konsisten Olahaga.
Karena menjaga kesehatan adalah bagian dari kewajiban, dan saya yang selalu malas berolahraga selama ini, sering banget dapat teguranNya dengan cara dikasih sakit. Huhu, semogaaa di 2017 bisa lebih rutin olah badan supaya dapat lebih sehat lagi.
#6 Punya kantor sendiri.
Kerjaan saya saat ini sangat menyenangkan, tapi impian untuk mempunyai usaha atau kantor sendiri, dari dulu tetap ada. Semoga di tahun 2017 nanti ada kesempatan dan kemampuan untuk mewujudkannya. Minimaaal, bikin kantor di rumah sendiri dulu.
#7 Lebih bisa nahan emosi.
Haha, ini kocak sih. Jadi, 2016 ini emosi saya labil banget, pemicunya macam-macam. Pertanda banget kalau saya "belum dewasa" dan kadang masih saja kepikiran hal yang gak perlu, gak penting, gak ada bagus-bagusnya. Mungkin efek capek, tapi kan gak harus juga ya ngomel bawel berkoar-koar?. -iya-in-aja-
#8 Dubbing untuk peran yang saya suka
Ini nih, yang harus saya kejar, perlu kerja keras dari mulai latihan vokal dengan berbagai karakter, godog terus-terusan dan uji nyali dengan ikutan casting bersaing dengan para Dubber senior. Guys, jadi Dubber itu gak gampang BANGET, saya pernah tulis ya tentang dunia dubber disini, kapan-kapan lanjut nulis tentang itu lagi deh. Sofar, masih latihan dan coaching. Do'akan ya manteman supaya bisa isi peran yang saya mau. Amiiiin.
#8 Dubbing untuk peran yang saya suka
Ini nih, yang harus saya kejar, perlu kerja keras dari mulai latihan vokal dengan berbagai karakter, godog terus-terusan dan uji nyali dengan ikutan casting bersaing dengan para Dubber senior. Guys, jadi Dubber itu gak gampang BANGET, saya pernah tulis ya tentang dunia dubber disini, kapan-kapan lanjut nulis tentang itu lagi deh. Sofar, masih latihan dan coaching. Do'akan ya manteman supaya bisa isi peran yang saya mau. Amiiiin.
Impian lainnya apa? Banyak, BM (Banyak Mau) banget. Tapi kali ini saya ngga ngotot harus semua punya, paling beberapa aja yang saya kejar, dan semua lebih condong ke anak. Dari kecil, saya suka iseng nulis daftar impian saya, jadi kalau terwujud tinggal dikasih tanda (Cecklist) aja, dan ini yang saat ini masih nempel di kamar tidur. Untuk semua yang belum dikasih centang, plis aminin ya teman-teman. AMIIIIIIN.