"Han, saya gak ngantor ya hari ini, badan drop banget, harus periksa gula darah lagi nih ke RS."
Beberapa tahun silam, pesan singkat via whatsapp seperti diatas lumayan sering saya terima, dari teman Kantor yang memang diketahui mengidap diabetes. Sempat nanya walau sepintas, menurutnya diabetesnya itu berhubungan dengan bobot badannya yang berlebih.
Ya, tubuhnya yang besar dan pola makannya yang kurang sehat mungkin adalah salah satu penyebabnya. Yang saya perhatikan, dia agak susah menahan rasa ingin makannya, entah karena memang lapar atau tergoda saja ingin menikmati makanan-makanan yang ada di Kantin Kantor. Tapi sih gak cuma di Kantor ya, itu sudah menjadi kebiasaan yang susah dihentikan.
Cerita soal orang gemuk yang rentan terkena penyakit-penyakit tertentu bukanlah hal baru yang saya sering dengar. Banyak kasus lainnya seperti saat seorang anak yang bernama A memiliki berat badan hampir 200Kg hingga dia kesulitan untuk beraktivitas seperti anak seusianya. Jangankan sekolah, berjalan saja sepertinya kesulitan. Tapi berita baiknya, dari update berita yang saya baca, saat ini si A sudah berhasil menurunkan berat badannya hingga setengahnya lho, wah luar biasa. Semakin kurus, semakin sehat, bahkan sudah sekolah dan bisa lari-larian saat jam istirahat. Yeayy.
Banyak yang beranggapan, "gak apa badan gemuk asal sehat", saya setuju. Tapi eiiits, kita gak boleh abai dengan yang namanya Obesitas, karena itu sangat berbahaya. Banyak dampak yang bisa terjadi karena obesitas, salah satunya adalah Diabetes.
Saya cerita sedikit tentang Obesitas ya, kebetulan kemarin saya berkesempatan menghadiri acara yang membahas tentang ini dan langkah apa saja yang dapat membantu kita mengatasinya. Walau badan saya mungil, informasi ini juga sangat penting bagi saya mengingat saya mempunyai beberapa kebiasaan jelek yang salah satunya adalah "mager" atau malas gerak saat libur dengan kerjaan.
Ada dua jenis obesitas yang harus kita kenali ciri-cirinya :
Source : myhealthywaist.org |
- Obesitas tipe Android (tipe buah Apel). Obesitas jenis ini ditandai dengan adanya tumpukan lemak di area dada, leher, dan wajah. Dan ini dapat terjadi pada pria dan wanita yang sudah lanjut usia atau menopause. Obesitas tipe Apel dapat memberikan resiko seseorang menderita diabetes melitus, jantung koroner dan stroke.
- Obesitas tipe Ginoid (tipe buah Pear). Obesitas seperti ini membuat bentuk badan penderitanya tampak seperti buah pear. Hal itu karena adanya penumpukan lemak di area bawah badan seperti perut, pinggul dan paha. Lebih banyak terjadi pada wanita. Kalau dibandingkan dengan tipe Android, obesitas tipe ini memiliki tingkat resiko lebih rendah karena kemungkinan terserang penyakitnya lebih kecil.
Asupan makanan seperti apa saja yang dapat menjauhkan kita dari komplikasi dua jenis obesitas diatas? Diantaranya antara lain :
- Asupan yang rendah energi
- Asupan yang rendah lemak
- Asupan yang mengandung serat tinggi, dan
- Asupan yang kaya akan anti oksidan
Selain memperhatikan asupan makanan, hal lain yang bisa dilakukan adalah diet. Sepertinya Masyarakat zaman now sudah terbiasa ya dengan diet, tapi ternyata masih banyak yang belum tahu kalau salah satu diet yang baik adalah diet yang berbasis kedelai. Wah wah, menarik nih.
Mengapa harus kedelai?
Bahan pangan yang satu ini ternyata gak boleh kita sepelekan, karena dia kaya akan komponen bioaktif dan juga memiliki kemampuan anti obesitas melalui berbagai mekanisme.
Dan menurut Prof. Dr. Made Astawan, seorang ahli kedelai dari IPB yang turut hadir di acara kemarin, kandungan yang terdapat dalam kedelai ini sangat banyak, seperti :
- Protein
- Vitamin dan mineral
- Asam lemak tak jenuh
- Isoflavon
- Prebiotik
- Serat pangan, dll.
- Kesemuanya menjadikan kedelai mempunyai peran penting dalam pengembangan pangan fungsional.
Prof. Dr. Made Astawan |
Dan diet yang berbasis kedelai mampu mencegah kita dari kegemukan berlebih atau obesitas dengan meningkatkan rasa kenyang lebih lama, dan itu tentu dapat membantu kita untuk mengatur berat badan lebih ideal.
Bahkan, di tahun 2016 Nielsen telah melakukan survey yang menyatakan kedelai ini telah semakin dikenal sebagai "superfood" yang biasa dikonsumsi untuk pengobatan sebanyak 34% dan pencegahan penyakit ringan sebanyak 40%.
Sebagai masyarakat awam dan konsumen, selama ini kita sangat gemar memilih bahan makanan yang berbahan kedelai karena rasanya yang enak, cenderung murah, dan tentu saja karena banyak manfaatnya yang ternyata melebihi ekspektasi kita.
Saat ini, permasalahan kelebihan berat badan atau obesitas telah menjadi permasalahan kesehatan dunia. Sudah sepatutnya kita waspada akan berat badan kita, jangan lengah karena kesibukan atau malah karena kita terlalu gak peduli.
Nyatanya, masih banyak Masyarakat Indonesia yang belum menyadari dampak dan resiko yang disebabkan oleh kelebihan berat badan. Menurut data WHO tahun 2014, 65% penduduk dunia berstatus overweight (obesitas) dan memiliki resiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang terkena kekurangan gizi.
Soyjoy sebagai Pelopor cemilan sehat berbahan dasar kedelai
Pertama kali saya mengenal Soyjoy karena melihat dari iklan, iseng-iseng saya beli di Supermarket dan coba untuk mengkonsumsinya sekitar satu jam sebelum makan, karena katanya Soyjoy ini dapat memberikan efek kenyang.
Dan ternyata, beneran lhooo bikin porsi makan saya jadi lebih sedikit dari biasanya. Saat ini tujuan saya bukan untuk diet gimana-gimana sih, segemuk-gemuknya saya biasanya ya gemuk gitu doang, malah teman-teman saya bilang itu masih gemuk wajar.
Tapi seperti yang saya bilang diatas, saya punya kebiasaan jelek seperti males gerak terutama saat sedang liburan kerja, bawaannya pengen leyeh-leyeh, males-malesan di kasur atau depan komputer ketimbang olah badan supaya tetap berkeringat dan jauh dari penyakit. Dan pastinya, walau saya terlihat mungil, kemungkinan adanya penumpukan lemak yang tidak sehat di badan itu sangat besar. Jadi selain harus dibiasakan olahraga, saya juga harus mengatur pola makan.
Tapi, Soyjoy ini gak hanya bisa dikonsumsi bagi mereka yang ingin mengkontrol berat badan lho, tapi bisa dikonsumsi siapapun dan kapanpun kita mau. Termasuk saya yang sedang hamil saat ini, dan terutama bagi mereka penderita diabetes.
Seperti yang dijelaskan Ibu Evy Christina Setiawan selaku Head of Scientifik Section PT. Amerta Indah Otsuka bahwa menurut hasil penelitian, manfaat kedelai dapat memberikan rasa kenyang lebih lama selain memang rasanya yang juga enak dan mudah didapat. Berangkat dari hal tersebut dibuatlah Soyjoy sebagai cemilan dari kedelai yang berbentuk bar sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan Masyarakat, dengan bentuk yang praktis dibawa kemanapun. Soyjoy mempunyai lima rasa yang variatif dari berbagai jenis buah, selain itu terdapat juga yang rasa original.
Ibu Evy (Berbaju hitam) |
Soyjoy menmpunyai kandungan IG (Indeks Glikemik = angka kecepatan makanan dalam menaikkan gula darah) yang rendah, karena itu dapat membuat kenyang tapi gak akan membuat kita cepat drop. Kita harus memastikan jumlah IG dalam makanan kita memiliki IG kurang dari 55 dan jangan sampai melebihi dari angka 70. Dan kedelai merupakan makanan dengan IG rendah yaitu hanya 16, karena itu sangat dianjurkan bagi yang ingin mengelola berat badan supaya tidak berlebih.
Artinya, Soyjoy dapat dijadikan teman diet berbasis kedelai, diet sehat yang gak ribet dan bisa dilakukan siapa saja. Ohya, makan Soyjoy bukan berarti gak boleh makan makanan lain lho ya, tapi Soyjoy akan membantu kita mengurangi porsi makan kita setiap harinya. Dan ingat, rasa lapar itu bisa terjadi karena kita sedang benar-benar lapar, tapi ternyata ada juga lapar yang dipengaruhi oleh psikis yang bisa bikin kita dikit-dikit merasa lapar saat lihat satu makanan tertentu, wiih pernah banget kayak gitu, gak bisa lihat abang yang jualan makanan lewat depan rumah, bawaannya pengen beli aja, padahal belum lama baru selesai makan.
Karena saya sedang perlu banyak asupan dimasa kehamilan ini, saya tidak terlalu membatasi porsi makan, hanyasaja lebih mengatur jenis asupannya yang sebisa mungkin dapat memenuhi gizi saya dan bayi yang ada dalam kandungan. Soyjoy mulai saya jadikan snack sehat disela-sela jam makan saya, mengingat kandungan nutrisi dalam Soyjoy yang sangat bagus.
Karena saya sedang perlu banyak asupan dimasa kehamilan ini, saya tidak terlalu membatasi porsi makan, hanyasaja lebih mengatur jenis asupannya yang sebisa mungkin dapat memenuhi gizi saya dan bayi yang ada dalam kandungan. Soyjoy mulai saya jadikan snack sehat disela-sela jam makan saya, mengingat kandungan nutrisi dalam Soyjoy yang sangat bagus.
Jadi, hidup sehat itu memang kembali ke kita sendiri ya, dan untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal tetap harus memperhatikan kesehatan, kalau perlu konsultasi ke ahli gizi supaya tidak kebablasan. Kalau perlu, selalu sedia stok Soyjoy sebagai cemilan sehat kita.
Salam sehat selalu yaaa, see you around.