"Maah, uang lebaran Kakak boleh dikasih ke Kakek-kakek yang lewat itu gaaak?"

"Maah, Kakak mau beli mainan yaa, pakai uang tabungan Kakak aja deh ya Mah"

"Maah, uang yang dikasih Oma buat Kakak, Mama simpan aja yaa"

Dan berbagai "Mah" lainnya dari Alfath mengenai uang dan cara menggunakannya. Di usianya yang 7 tahun ini memang Alfath belum terlalu mengerti akan uang dan fungsinya. Sebelumnya bahkan Alfath ini termasuk yang cuek saat ada yang ngasih dia uang. Tapi beberapa bulan ini, saya dan Suami merasa sudah saatnya Alfath mulai dikenalkan akan konsep uang dan kegunaannya, terutama karena Alfath sudah mulai ingin belajar bertransaksi sendiri.

Halo Parents, kalau membahas Anak-anak zaman now, pasti kita langsung terpikir tentang, "Generasi Z", ya gak sih? Ya! merekalah Anak-anak dengan rentang usia 7-21 tahun, penerus generasi Millenials (gen Y) yang saat ini berusia 22-36 tahun. Saya dan Suami yang merupakan Generasi Y, sangat melihat dan merasakan perbedaan dalam banyak hal terutama karena Gen Z saat ini tumbuh di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat. Jauh lebih pesat dibanding masa Mama Papanya kecil dulu.

Jangankan Anak pertama yang berusia 7 tahun yang belajarnya sudah serba menggunakan gadget, si kecil yang masih berusia 2,4 tahun pun sudah mulai mengerti akan gadget lho, kedua Anak saya termasuk ke Generasi A (Alpha). Waduh waduuuh, apakah tidak terlalu cepat? walaupun selalu didampingi namun seringkali ada rasa khawatir. Sekecil itu sudah tahu remote, kapan harus Skip Ads (kalau ada iklan di Youtube), bahkan tombol untuk menelepon Papanya pun tahu.

Di kondisi tertentu, saat saya sedang lelah dengan semua kesibukan, jujur suka ngomel dan ngedumel sendiri, bahkan pernah terlontar kalimat ke Si Sulung, "duh Kaaak, gadget terus deh, belajarnya kapaan? dulu waktu Mama seusia Kakak, mana dibolehin main HP terus, yang ada Mama baca buku terus dan main permainan Anak pada umumnya (pada saat itu)".

Terlebih setelah memasuki masa Pandemi yang apa-apa serba online, dimana mengharuskan (mau tidak mau) Anak-anak belajar di Rumah secara daring menggunakan gagdet (komputer, laptop, dan smartphone). Di sisi lain, pekerjaan saya pun setiap saat bersinggungan dengan gadget dan online hampir 24 jam. Suami yang sempat Work From Home juga membuat kesibukan kami bekerja online di Rumah menjadi semakin nyata.

Alfath dengan Hobi Foto & Editing

Laptop bertebaran, kuota internet berlangganan pun kami tambah demi lancarnya semua kegiatan daring ini. Yang awalnya kami sempat kewalahan, akhirnya cukup terbiasa dengan new normal yang ada. Si Sulung dengan hobi barunya edit foto dan video, mulai tertarik dengan desain grafis, juga mulai minta izin (terus menerus) untuk dibolehkan main game, akhirnya membuka mata saya dan Suami memang zaman sudah berubah, dan kami harus menyesuaikan diri supaya dapat mendampingi Anak-anak dengan tepat. Sudah seharusnya kita menjadi Orangtua yang update dan say no to "kudet".

Jadilah Orangtua Yang Update supaya Tidak "Kudet" (Kurang Update)

Rasa penasaran yang mulai menumpuk di benak saya dan Suami seolah terjawab di Webinar yang diadakan Parents Update, yang mengangkat tema luar biasa dan relate dengan yang terjadi saat ini, yaitu "Jadi Parents Melek Digital Ala Gen Z". Hadir salah dua Narasumber dalam Webinar kemarin, yaitu Ibu Dya Loretta., SE., M.Ikom, CSP, CPM (Biasa dipanggil Ibu Dylo), dan Ibu Sonya Sinyauri selaku Kepala SMA Lazuardi. Banyak sekali yang saya pelajari dari Webinar ini, terutama mengenai bagaimana caranya saat kita ingin dibanggakan oleh Anak-anak kita sendiri.

Menurut Ibu Dylo, menjadi Orangtua kebanggaan Anak itu sebenarnya tidak sulit dan repot, kuncinya adalah kita harus selalu adjusting. Menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di era Anak-anak kita. Dengan kecanggihan teknologi yang ada saat ini, dan kita pun tidak dapat memungkiri bahwa Anak-anak kita dengan mudahnya bisa mengakses Informasi terkini.

Dengan banyaknya informasi yang mereka serap, menjadikannya lebih kritis dalam berpikir, sebagai user digital mereka tentunya senantiasa up to date, dan percaya diri. Walau begitu, Ibu Dylo pun mengingatkan agar Orangtua selalu mendampingi Anak-anaknya dalam penggunaan gadget.

Hampir semua yang dijelaskan oleh Ibu Dylo membuat saya senyum-senyum sendiri, mumpung Papanya Anak-anak sedang libur, saya juga mengajaknya untuk ikut menyimak Webinar ini. Sambil bisik-bisik saya bilang ke Suami, "penjelasan Ibu Dylo tuh Anak kita banget ya", kami pun tertawa berdua sambil angguk-angguk kepala.

Gimana enggak, si sulung kami sudah terbiasa ngetik tugas di laptop, sudah memahami fitur-fitur yang ada di berbagai aplikasi (terutama aplikasi edit foto dan video), bahkan sudah mempunyai Youtuber Idolanya sendiri. Pantas saja Ibu Dylo mengatakan bahwa Anak-anak Gen Z cebderung terlatih otak kanan dan kirinya di waktu sekaligus, yang memungkinkan mereka akan mudah multitasking.

Para Gen Z akan memiliki cita-cita yang jauh berbeda dengan Cita-cita Orangtuanya semasa kecil. Gen Z akan lebih memilih dunia yang memang passion-nya mereka, cenderung bersinggungan dengan teknologi, dengan jam kerja yang lebih fleksibel dan memungkinkan mereka menjadi Bos untuk diri mereka sendiri.

Untuk dapat memahami mereka, kita selaku Orangtua tidak bisa sendirian. Kalau perlu, bisa kita libatkan Keluarga besar, datangkan Coach di bidang tertentu sesuai dengan hobi Anak, juga menjadi bagian dari Komunitas yang dapat menjadi support system tambahan bagi Anak. Bagaimanapun, Para Gen Z ini biasanya mempunyai pattern dalam role model.

Untuk mendampingi Para Gen Z dengan otaknya yang canggih, kita juga gak boleh "kalah" dong ya. Jangan sampai tertinggal jauh terutama dalam pemahaman soal teknologi. Minimal kita mengerti kira-kira apa yang Anak-anak kita butuhkan dari kita sebagai bentuk dukungan bagi mereka.

Memiliki Orangtua yang sama-sama memahami perkembangan zaman dengan segala hal-hal barunya, tentu Anak-anak kita akan semakin leluasa untuk menjadikan kita teman sharing dalam berbagai hal atau masalah. Kita bisa dijadikan "tempat pertama" untuk mereka berbagi hingga mencari solusi. Dengan hal itu tentulah bonding diantara Orangtua dan Anak pun akan semakin terjalin lebih kuat.

Bagi saya dan Suami, salah satu ikhtiar/usaha kami mendapingi Anak-anak untuk dapat berkembang dengan baik hingga kelak mereka bisa meraih impiannya masing-masing, salah satunya adalah dengan memilihkan Sekolah yang tidak hanya terbaik yang mampu kami berikan, namun juga yang paling tepat dengan apa yang mereka butuhkan. Definisi Sekolah saat ini tidak hanya duduk manis di Kelas/Ruangan dan mendengarkan apa yang Bapak/Ibu Guru terangkan, namun Sekolah di era sekarang sudah lebih fleksibel baik secara jarak, ruang dan waktu. Dengan adanya jaringan internet dan gadget yang mumpuni, Sekolah tidak hanya dapat dilakukan secara offline namun juga dapat dilakukan secara online.

SMA Pintar Lazuardi - Blended Learning High School

Berbicara mengenai Sekolah yang tepat, SMA Pintar Lazuardi merupakan Sekolah yang harus dipertimbangkan. Mulai beroperasi sejak tahun 2021-2022 sebagai pengembangan dari Sekolah Lazuardi Group, SMA Pintar Lazuardi ini seolah memahami kondisi Dunia Pendidikan di masa Pandemi. Mengingat Sekolah online (khususnya SMA dan Universitas) menjadi cara belajar alternatif yang paling aman.

Lazuardi membuktikan komitmennya untuk konsisten berkontribusi pada Sistem Pendidikan Tanah Air, salah satunya dengan menyelenggarakan SMA Blended Learning yang menambahkan aktivitas hands on mandiri siswa melalui Project Based Learning, juga dukukan Learning Management System (LMS) yang diberi nama Pintar (Pedagogical Intelligence Architecture). Kurikulum SMA Lazuardi mengacu kepada Kurikulum Nasional yang sedang berlaku, dilengkapi konten kurikulum dari berbagai Negara dan kurikulum keahlian.

Beberapa kelebihan dari SMA Pintar Lazuardi :

• Menggabungkan antara kegiatan tatap muka (offline) dan pembelajaran online.
• Prosentase belajar online lebih besar dari belajar offline.
• Kegiatan tatap muka dilakukan seminggu sekali di Sekolah home based, yang difokuskan untuk pembentukan karakter, pengembangan keterampilan sosial, coaching tentang karir, dan untuk melaksanakan kegiatan praktikum yang tidak dapat dilakukan melalui pembelajaran online.
• Untuk murid yang berasal dari wilayah yang belum tersedia sekolah home based, kegiatan offline akan diganti dengan program pengayaan dan coaching secara online.

Keunggulan Learning Management System (LMS) PINTAR (Pedagogical Intelligence Architecture)

Yuk, jadi Parents yang Up To Date!

Halo Holaaa.. kali ini saya mau sharing pengalaman treatment kecantikan di ZAP Clinic, ada yang excited bacaa? well thank you yaa, saya pun excited karena ini adalah kali pertama saya kesana, setelah sekian lama menunda, akhirnyaaa bisa melakukan perawatan di Klinik yang banyak direkomendasikan ini.

Ohya, saya memilih lokasi ZAP Clinic yang di Cibinong City Mall (CCM), karena lebih dekat dengan Rumah saya. Tempatnya ada di lantai UG sebelahan dengan Salon Jhony Andrean, mudah banget ditemukan.

Sebelumnya, saya sudah bikin janji terlebih dulu untuk datang kesana di hari dan jam tertentu. Selain supaya saya bisa persiapkan dulu segala sesuatunya (maklum Mahmud rempong, haha), di masa Pandemi ini juga diberlakukan peraturan khusus demi tetap menjaga Protokol Kesehatan (Prokes).

Kakak Adminnya memberitahu saya mengenai beberapa ketentuan Prokes saat nanti datang ke ZAP Clinic, seperti :

• Harus menggunakan Masker selama di area ZAP Clinic
• Memastikan kita dalam kondisi fit (tidak ada keluhan demam, flu, batuk dan sesak nafas)
• Hanya Client yang melakukan treatment yang diperbolehkan masuk ke area ZAP
• Untuk Client yang akan melakukan treatment hair removal, diharapkan pakai dalaman sendiri demi meminimalisir penggunaan pakaian ganti. Tapi jika tidak pun, tetap disediakan pakaian ganti di ZAP Clinic-nya.

Prokes tersebut membuat saya lebih tenang, dan saya pun memilih untuk menggunakan pakaian dalam sendiri, supaya lebih nyaman juga.

Saya & Permasalahan Kulit Selama Ini

Hal pertama yang saya lakukan saat tiba di ZAP Clinic adalah registrasi. Semenjak Pandemi, registrasi dilakukan secara online, dengan melakukan scan kode QR yang bisa kita akses di smartphone. Setelah data dipastikan masuk ke sistem ZAP, saya dipersilahkan menunggu sebentar lalu kemudian dipanggil untuk melakukan konsultasi bersama dokter. 

Saat itu, saya bertemu dengan dr. Natasya yang ramah sekali, kemudian bertanya beberapa pertanyaan seperti kondisi saya saat ini, apakah saya sedang hamil atau menyusui. Lalu saya juga ditanya apakah mempunyai riwayat penyakit serius seperti lupus, dan lainnya, dan apakah ada alergi obat tertentu.

Setelah dipastikan aman segala sesuatunya, lanjut ke konsultasi kulit wajah. Saya menceritakan keluhan yang beberapa tahun ini saya alami, seperti sunburn yang menyebabkan flek tipis semakin bertambah di beberapa area bawah mata dan hidung. Selain itu, saya juga merasakan kulit wajah yang semakin tidak sehat padahal saya menggunakan skincare seperti Suncreen, essence, Moisturizer, Day Cream dan Night Cream.

Ternyata, menurut dr. Natasya, langkah-langkah penggunaan Skincare saya sudah tepat, namun untuk Suncreen harus digunakan berulang dalam satu harinya. Kalau biasanya saya pakai hanya di pagi hari setelah mandi, seharusnya saya menggunakan kembali di siang hari setelah sholat (misalnya), kemudian di sore hari pun sebaiknya menggunakannya lagi. Karena efek dari Suncreen akan berkurang sementara kulit kita tidak hanya harus dilindungi dari sinar matahari, namun juga harus terlindungi saat terkena paparan radiasi televisi, layar komputer ataupun gadget lainnya.

Setelah dicek dengan alat khusus, selain masalah pigmentasi, kulit wajah saya yang relatif tipis dan "transparan" juga terlihat mempunyai kemerahan (yang memang sudah saya punya dari semenjak gadis) seperti urat-urat merah di sekitar ujung hidung dan pipi bagian atas.

Selain disarankan untuk menggunakan Skincare yang tepat, dr. Natasya juga menyarankan saya untuk melakukan treatment Alma Rejuvenation dan Oxy Infusion.

Ohya, karena di ZAP Clinic ini juga ada treatment untuk Hair Removal, saya sekalian ambil treatment underarm hair removal, yang lagi-lagi ini adalah pengalaman pertama saya. Cukup deg-degan namun excited dan gak sabar dengan hasilnya.

Beberapa Treatment yang Saya lakukan di ZAP Clinic

1. Alma Rejuvenation

Setelah saya menyamankan diri di Ruangan khusus untuk treatment, dr. Natasya yang ditemani oleh Mba Asistennya menjelaskan langkah-langkah dari proses treatment ini. Dokter dan Asisten sangat lengkap dengan masker, faceshield, dan sarung tangan karetnya.

Pertama-tama wajah saya dibersihkan, lalu mata saya ditutup dengan kapas dan kacamata khusus untuk melindungi mata saya dari cahaya yang keluar dari alatnya. Sebelum treatment, saya sudah request untuk diambil dokumentasi before afternya dengan menggunakan smartphone saya sendiri, dan ternyata walau kita tidak minta pun, dari pihak ZAP-nya memang mendokumentasikan untuk dilihat nanti perubahannya seperti apa.

Wajah saya kemudian dioles gel khusus, dan dimulailah pengerjaan treatment Alma Rejuvenation dengan menggunakan alat berteknologi yang berbasis Advanced Fluorescence Technology (AFT) yang lebih tinggi dari IPL (Intense Pulsed Light).

Saat pengerjaan, saya baru mengerti mengapa mata saya harus ditutup sedemikian rupa. Karena saat saya menutup mata pun, terlihat ada kilatan warna merah menyala-nyala. Rasanya tidak sakit, hanya saja di beberapa titik terasa lebih menyengat, selebihnya saya merasa nyaman-nyaman saja, malah menikmati dan relaks.

Proses Alma Rejuvenation, nyaman gak sakit

Manfaat dari Treatment Alma Rejuvenation, antara lain :

• Mencerahkan kulit
• Mengembalikan Tekstur kulit
• Mengurangi kemerahan dan Pigmentasi

Siapa saja yang tidak boleh melakukan Treatment Alma Rejuvenation?

• Yang sakit Vitiligo
• Yang mengalami infeksi aktif (cacar air, herpes dan infeksi jamur?
• Yang sedang hamil
• Yang sedang mengkonsumsi obat isotretinoin, dan obat-obatan yang berefek fotosensitif
• Yang sedang menjalani pengobatan dari penyakit berat tertentu
• Yang usianya kurang dari 14 tahun

2. Oxy Infusion

Setelah Treatment Alma Rejuvenation, wajah saya mendapatkan treatment Oxy Infusion. Selama kurang lebih 10 menit diaplikasikan spray serum dan oksigen bertekanan tinggi yang diserap langsung oleh lapisan kulit lewat pori-pori. Treatment ini juga dianjurkan untuk dilakukan sebelum make up. Ada sensasi tertentu yang saya rasakan saat penyemprotan oksigen dan spray serumnya, agak terkaget-kaget, mungkin karena baru pertama kali ya jadinya masih belum terbiasa, tapi tidak mengurangi rasa nyamannya. Setelah selesai, terasa sekali kulit wajah saya seperti bisa bernapas dengan lebih leluasa. Segaaar.

Manfaat dari Treatment Oxy Infusion, antara lain :

• Mengurangi penumpukan sisa makeup
• Membantu mencerahkan wajah

Oxy Infusion semriwing banget rasanya, segeer

3. Underarm Hair Removal

Ini treatment yang sebelumnya ragu untuk saya lakukan, berhubung saya termasuk yang tidak terbiasa melakukannya. Tapi, setelah saya baca review dari yang sudah melakukan treatment ini, saya jadi tertarik juga. Kayaknya bakal bikin lebih PD juga gitu ya, walaupun sebelumnya bulu ketiak saya gak banyak juga sih, haha. Jangan khawatir, treatment ini tidak menyakitkan, karena menggunakan alat modern dan dilakukan secara Profesional.

Proses Underarm Hair Removal :

• Pertama-tama rambut di ketiak dicukur, dan disisakan sedikit agar penyerapan cahaya dapat berlangsung dengan sempurna.
• Kemudian diaplikasikan gel (ngasih efek dingin jadi rasanya adem banget) yang berfungsi memberikan rasa nyaman selama proses penyinaran
• Mulai proses penyinaran. Energi cahaya dari alat tersebut akan menjadi energi panas dan diteruskan ke akar rambut, dan membuat akar rambut berhenti tumbuh

Prosesnya hampir sama seperti Alma Rejuvenation sih menurut saya, hanya bedanya dilakukan penyukuran rambut terkebih dulu. Ohya, dalam waktu 2-3 Minggu, sisa-sisa rambut akan rontok dengan sendirinya. Wow, padahal ini merupakan kali pertama treatment hair removal, hasilnya cukup signifikan ya, jadi gak sabar lihat hasilnya beberapa Minggu kedepan, soalnya lihat hasil yang sekarang aja sudah cukup memuaskan bagi saya. Aaplagi jika dilanjutkan ke tahap selanjutnya ya.

Skincare ZAP, bikin mupeeeng

Kelebihan Hair Removal di ZAP Clinic dibanding Shaving atau Waxing

• Gak sakit, jadi lebih nyaman dan gak bikin trauma, malah saya beneran pengen lakukan treatment lanjutan
• Menggunakan alat yang lebih canggih dan modern
• Dapat menonaktifkan pertumbuhan akar rambut atau bulu, dengan teknologi penyinaran yang membuat rambut rontok hingga ke akarnya
• Untuk hasil terbaik, disarankan melakukan treatment minimal 8 kali.

Gak menutup kemungkinan hasil akan berbeda di orang yang berbeda, itu normal terjadi karen dipengaruhi oleh fase pertumbuhan rambut setiap orang.

Btw ma'afkan yaaa untuk proses Underarm Hair Removal ini gak saya pasang fotonya disini, berhubung sangat memperlihatkan area private saya. Namun kalian bisa lihat gambarannya di website-nya ZAP, disana lengkap juga dengan penjelasan dan bisa booking online untuk treatment lho.

Skincare ZAP beserta Pricelist-nya

Pantangan Setelah Treatment

Dr. Natasya memberikan beberapa pantangan yang harus dilakukan selama 48 jam atau 2 hari setelah treatment, seperti :

• Gak boleh cabut rambut yang sedang dalam proses perontokan.
• Gak boleh mandi air panas
• Gak boleh berenang
• Gak boleh pakai deodoran
• Gak boleh Scrubing

Kesan-kesan setelah Treatment di ZAP Clinic

Puas banget rasanyaaa! Ini adalah salah satu "me time" terbaik saya, terutama semenjak Pandemi. Sangat menyenangkan dan jadi mood booster yang bikin saya semakin semangat menjalani hari. Jujur sampai saat ini (udah 2 hari setelah treatment) gak ada keluhan apapun yang saya rasakan. Yang ada saya jadi "dikit-dikit ngaca", haha.

Saya betah lihat wajah saya yang lebih glowing, bahkan saat saya hanya menggunakan sunscreen, tanpa skincare lainnya. Ingin balik nge-ZAP lagi rasanya, soon ya Insya Allah, apalagi sepulangnya dari ZAP Clinic, kebayang terus Skincare-nya.

Kalau kalian, gimana nih ada yang sudah atau bahkan sering nge-ZAP, gimana kesan-kesannya? sharing yuuk di kolom komentar. Dan jika kalian merasa tulisan ini bermanfaat, feel free untuk di-share ya. Makasih udah baca, semoga bermanfaat, sampai jumpa di sharing selanjutnya.

Cek Info lebih detail mengenai ZAP Clinic di website dan Akun media sosialnya berikut

Website : www.zapclinic.com

Instagram : @zapcoid

Stay safe, stay healthy, and stay beauty with ZAP!