[Ramadan 2022] Cerita Hari Pertama Shaum Ramadan Tahun Ini

Sunday, April 03, 2022

 

Marhaban Ya Ramadan 1443 H

Ramadan kali ini adalah kali pertama lagi dijalani sebagai fulltime working Mom. Sempat ada kekhawatiran dengan ritme jam kerja dan aktivitas rumah sehari-hari, khawatir cara bagi waktunya gimana. Tapi saat buka kalendar bulan lalu, sangat bersyukur hari pertama shaum (puasa) bertepatan dengan weekend. Lebih memudahkanku untuk "cek ombak" atur waktunya gimana di esok hari saat harus ngantor. Berhubung Kantor dan lingkungannya baru, jadi memang masih penyesuaian. Selain itu, ada waktu lebih banyak untuk istirahat setelah sahur, juga untuk Ibadah lainnya, "jetlag"nya gak terlalu signifikan.

Sebagai Ibu yang sekarang anaknya gak cuma satu, memang terasa berbeda dengan saat dulu waktu bekerja dengan status mama satu anak. Dari tahun kemarin, saat akhirnya memantapkan diri kembali ke ritme sebagai Pekerja Kantoran fulltime, memang banyak sekali hal yang menjadi pertimbangan, dengan skala prioritas yang lebih tricky lagi dibandingkan sekian tahun lalu.

Hidup berubah, tantangan pun tidak sama lagi, karenanya benar-benar harus bijak saat mengambil keputusan apapun.

Lalu apakah ku merasa "naik kelas"?

Jujur, tidak terlalu mengerti. Tapi memang merasa saat ini, aku lebih bisa handle hal yang lebih berat dari sebelumnya. Baik itu mengenai kerjaan, dan juga mengenai diri sendiri (fisik, psikis, dll.). Sehingga, bisa menyelesaikan hal lainnya di luar itu, yang adalah prioritas sesungguhnya, dengan lebih baik juga.

Walaupun ya, masih ada up and down-nya.

Tahun kemarin memang sangatlah berat, tapi toh semua sudah terlewati. Tahun kini berganti, tantangan akan ada saja yang harus dihadapi dan diselesaikan. Tidak ada pilihan mundur, apalagi menyerah akan kehidupan. Kali ini, ku lebih yakin lagi apa yang ada di depan sana, yang menunggu untuk "ditaklukkan". Bukan semata tentang materi, namun tentang bagaimana ku berdamai dengan diri ini, tidak lagi melawannya, namun ku memilih untuk "memeluk" Hani yang sebelumnya "terabaikan".

Ku melihat masa depan di mata kedua jagoan kecilku. Aku harus bertahan, dan berjuang, dengan tidak terlalu sering menoleh ke belakang. Tidak terlalu memikirkan apa pendapat orang lain tentangku, karena disaat tersulitku, mereka tidak ada, dan tidak mengerti. Kali ini, biarkanku sedikit egois dengan lebih banyak merawat hati dan batinku, dan memperbaiki apa yang tahun kemarin sempat sangat rapuh.

Kali ini, aku sedang melatih diriku sendiri untuk memastikan kondisi mentalku baik dan utuh. Perlahan namun pasti, kujalani ini semua, dengan pembelajaran berarti yang kudapat selama ini. Tuhan, dan semestaNya membimbingku yang kemarin sempat ingin menyerah.

Welcome, the new me.

Fight smarter not harder please!

Btw, Selamat menunaikan Ibadah Shaum teman-teman, terima kasih sudah mampir ke Blog "Kacamata Hani", salam sehat selalu.

You Might Also Like

2 komentar

  1. Nah iya, aku sempat ketar-ketir kalau puasa dimulai hari Sabtu karena belum siap atur waktu dan kerjanya kemarin. Jadi, ada kelegaan di hati kalau pas weekend, jadi bisa mengatur gimana kerja di kantor dan tetap kuat berpuasa.

    ReplyDelete
  2. Nah iya sempat khawatir seperti itu juga

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar dengan baik TANPA link hidup di kolom komentar. Dan cukup pakai Url blog saja ya teman-teman di ID namanya.

Part Of Author

Part Of Author
Buku Antologi Pertama & Kedua

My Voice Over Here (BTS Dubbing)

Like us on Facebook

Subscribe