Justice For Audrey & And Stop Bullying!

Wednesday, April 10, 2019


STOP BULLYING!

Untuk pertama kalinya, akhirnya nulis ini, disini.
Dan untuk teman yang tahu kejadian ini, mohon tidak menyebutkan nama si Pelaku.

***
Dulu ngalamin di-Bully saat SMA. Saat itu ada Geng cewek di Sekolah yang dikenal "menakutkan". Gak mau punya masalah dengan mereka, dan gak ada alasan juga bermasalah dengan orang lain termasuk mereka, entah gimana ceritanya si Ketua Geng itu tiba-tiba datang ke kelas, nunjuk-nunjuk dan ngamuk sejadinya.

Sasarannya adalah SAYA.

Dengan penuh penasaran, bingung, dan (sayangnya) saat itu saya hanya bisa BENGONG saat orang itu ngamuk, depan wajah saya, depan semua teman sekelas.

Apa yang saya rasakan? Jangan tanya apakah saya malu, lebih dari itu, saya TRAUMA.

Saya masih terdiam hingga pulang, dan kemudian nangis sejadinya. Besoknya takut sekolah, takut keluar rumah.

Untuk bisa kembali menjalani hari-hari normal sangat gak mudah, walau akhirnya bisa dengan saya masih harus melihat wajah Pelaku Bullying DKK. di Sekolah.

Sehari setelah kejadian, saya baru bisa mencerna apa yang katanya menjadi alasan kejadian tersebut. Si Pelaku merasa saya sudah memperhatikannya dari atas sampai bawah dan itu membuatnya tersinggung (INI LUCU, BAHKAN MELIHAT WAJAHNYA DENGAN JELAS PUN, SAAT ITU SAYA MENGHINDARI). Dan teman-teman satu Geng-nya jadi "kompor" supaya saya mendapatkan "pelajaran".

Tapi akhirnya saya memberanikan diri melihat wajahnya dengan jelas, di satu momen kami berpapasan (lupa detailnya). Dan itulah KALI PERTAMA saya memperhatikan wajahnya yang dingin, sinis. Oh mungkin itu yang bikin orang-orang takut, bahkan teman Laki-laki pun banyak yang takut saat itu. Katanyaaa.

Oh iya, Bully-nya ternyata masih berlanjut di beberapa hari setelah kejadian, Anggota Geng-nya yang mulai pada "turun".

Time flies, bertahun-tahun berlalu.

Namun hingga detik ini pun masih membekas luka batin itu. Karena itu saya bertekad hal semacam itu, yang dulu belum dikenal sebagai Bully, JANGAN SAMPAI TERJADI KE ORANG-ORANG TERDEKAT SAYA.

Karena saya belum dapat melakukan hal yang krusial untuk dapat mencegah Bullying ini ke Orang lain. Selain membagikan kisah ini.

Saya selalu berdo'a untuk tidak dipertemukan dengan orang-orang dengan mulut dan hati yang jahat. Tapi seandainya takdir mempertemukan saya kembali dengan Ketua Geng Pembully itu, setidaknya saat ini saya tahu apa yang harus saya lakukan dan katakan.

Gak akan Bully balik kok. Saya hanya ingin dia tahu dampak apa yang (mungkin) dia tinggalkan terhadap Korban-korbannya, yang salah satunya adalah saya.

Btw belum lama saya dipertemukan dengan akun medsosnya orang itu, berawal dari dibentuknya Grup SMA. Tapi mohon ma'af, demi kebaikan batin, saya leave Grup, dan menutup akses untuk bersinggungan dengan orang itu.

Mungkin Teman-Teman SMA sudah lupa kejadian itu, mungkin bagi mereka itu hanyalah sepenggal kisah SMA. Kemudian jadi kenangan yang saat diceritakan lagi di ajang reuni, bisa menjadi kisah yang bisa ditertawakan.

Tapi tidak bagi saya.

Saya merasakan dampak Bully ini, yang walaupun "hanya" verbal. Hingga saat ini, saat saya sudah berkeluarga dengan 2 Putra. Kejadian hari itu seperti baru kemarin, masih "basah" di ingatan. Seringkali saya masuk ke ruang gelap sendiri saat trauma itu datang menghantui. Atau nangis di pelukan Suami.

Saya masih takut berteman dengan orang baru, walau sekarang sudah jauh membaik.

Seringkali juga berharap dapat bantuan Ahli, tapi kemudian saya memilih untuk curhat kepada Sang Maha. Minta mimpi buruk ini berakhir.

Kadang suka mikir, "kok bisa ya ngalamin kejadian hari itu, kok bisa dia labrak orang dan main fisik plus kata-kata kasar keluar dari mulutnya padahal gak ada minta penjelasan dulu?, bok ya tabayyun dulu".

KEMARIN.. 
Baca berita tentang Bullying terbaru, tentang Audrey. Trus cuma bisa komen, KEJI. Kemudian Istigfar.

Sedih sekali mengetahui Anak SMA sudah bisa seperti itu, apapun yang melatarbelakangi kejadian tersebut.
Dampak Bullying terhadap Psikis sangatlah nyata.

Ngebayangin gimana terlukanya hati Keluarganya, hati Orangtua mana yang gak luka melihat Anaknya disakiti. Semoga mereka diberikan kekuatan dan semangat supaya Audrey juga kembali semangat.

Karena Keluarga adalah Support System terbaik dalam hal ini.

Semoga Pelaku-Pelaku yang mencederai fisik dan psikis Adek kita Audrey mendapatkan sanksi dengan efek jera. Dan semoga Audrey segera pulih, mendapatkan trauma healing (ini penting banget), dan segera dapat beraktivitas kembali tanpa rasa takut.

Pasti sulit, tapi semoga, Insya Allah, Audrey dikuatkan.

Dan semogaaa.. Tidak ada lagi Audrey yang lainnya, tidak ada lagi kasus Bullying yang menyesakkan hati. Masih banyak cara yang lebih manusiawi untuk mengungkapkan kekesalan terhadap seseorang, bukan dengan memperlakukannya keji seperti ini.

Amiiin.

Let spread the love, and STOP BULLYING NO MATTER WHAT!


#KamiBersamaAudrey
#JusticeForAudrey
#JANGANDIAMLAGI
#LAWANBULLY

You Might Also Like

2 komentar

  1. Dulu jaman SD aku pernah diajak berkelahi tapi aku gak mau. Aku menghindar tapi dia ngejar terus sambil melototin, lapor ke guru malah aku yang dijewer. Terus aku pindah sekolah, eh di sekolah baru kalo pas olahraga selalu dibully guru olahraga (dijadikan bahan ledekan), dulu kalo ada pelajaran olahraga rasanya males sekolah.

    Waktu SMA lah ternyata satu sekolah sama si mbaknya yang dulu waktu SD ngajak berkelahi. Waktu papasan aku udah siap-siap kalo dia nonjok bakal aku tonjok balik, eh ternyata dia senyum (minta maaf).

    Yah aku cuma digituin aja sampai sekarang masih ingat aja, apalagi kalo udah kayak Audrey.

    ReplyDelete
  2. Pengalaman mbak sama kayak saya, dilabrak orang tanpa tahu masalah awalnya kayak gimana. Parahnya lagi, orang yang labrak itu mantan temen deket pas kelas XI...aduh, malu udah enggak saya rasain lagi deh, cuma kecewa dan sakit hati. Kami pernah temenan deket banget lho, kenapa malah jadi maki-maki saya?
    Aih, masih ingat banget ekspresi mukanya, kata-katanya...dan reaksi teman lainnya pas liat saya digituin. Haduh, benci banget jadinya sama masa SMA. Heheh

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar dengan baik TANPA link hidup di kolom komentar. Dan cukup pakai Url blog saja ya teman-teman di ID namanya.

Part Of Author

Part Of Author
Buku Antologi Pertama & Kedua

My Voice Over Here (BTS Dubbing)

Like us on Facebook

Subscribe